Mungkin seperti yang pernah dilihat di televisi, saat ini Palestina
tengah menghadapi kekejaman para yahudi Zionis. Mungkin ini
terlihat baru heboh saat ini. Namun sebenarnya itu sudah
berlangsung sangat lama sekali. Bahkan liga PBB pun tidak sanggup
berkutik. Perjanjian demi perjanjian yang telah disepakati telah di
ingkari oleh pihak Israel. Itu hanyalah sekelumit dari contoh
ketamakan orang-orang yahudi zionis itu. Hingga sekarang muncul
bukti ketamakan yang baru lagi. Beberapa kapal yang pernah mencoba
untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza malah diserang
oleh para tentara Israel. Bukankah itu namanya pembantaian?
Padahal kapal itu lewat jalur Internasional. Itu sangat aneh sekali.
Yang lebih fatal lagi, kapal yang mereka serang itu didalamnya ada
beberapa perwakilan dari beberapa negara yang berbeda. Kalau
begitu Israel menantang dunia dong?
Itu sudah merupakan bentuk penentangan terhadap dunia.
Nah, kalau ditelusur dari awal, dalam sepengetahuan saya begini :
Dahulu itu pernah ada yang namanya NAZI, yang merupakan gerakan
yang di prakarsai Adolf Hitler. Kemudian yang namanya gerakan NAZI
ini bermaksud untuk menghancurkan beberapa dinasti yang cukup
kuat saat itu seperti dinasti Islam, dinasti Romawi, dan dinasti
Kristen. Namun, hal tersebut tidak berhasil dilakukan karena ketiga
dinasti tersebut terlalu kuat untuk di jajah. Namun akhirnya gerakan
NAZI tersebut malah berbalik arah ke bangsa Yahudi. Mereka mencoba
menguasai bani Yahudi, yang akhirnya terjadilah pembantaian masal
secara besar-besaran oleh Adolf Hitler dari NAZI. Karena beberapa hal
tersebut orang-orang Yahudi banyak yang bermigrasi ke daerah
kekuasaan Islam. Dengan pertimbangan saat itu hanya Islam yang
menyediakan jaminan keamanan bagi para tamunya. Saat itu
pemerintahan Islam ada pada masa Turki Utsmani. Cukup jauh dari
pemerintahan pada masa Nabi Muhammad. Ringkasnya para yahudi
yang masih membawa ideologi mereka (bawaan seperti pada masa
Muhammad) mencoba untuk memecah belah daerah kekuasaan Islam
untuk mendirikan negaranya sendiri. Mereka berusaha memecah
belah Islam dari dalam dengan cara mengadakan hasutan dan
mengandalkan omong kosong mereka. Akhirnya terbentuklah
gerakan yang saat itu dikenal dengan gerakan turki muda. Dari
gerakan tersebut akhirnya terpecah belah daerah kekuasaan Islam
waktu itu. Seperti yang kita lihat saat ini menjadi beberapa negara
seperti Iraq, Iran, Quwait, Qatar, Turki, Palestine, dll. Hingga efeknya
mulai terasa saat itu. Misalnya di Turki pernah adzan itu
menggunakan bahasa turki, bukan bahasa arab. Itulah hasil dari
gerakan turki muda. Kemudian di perbatasan antara palestine dan
Israel itu lah yang hingga saat ini terjadi konflik yang
berkepanjangan. Padahal daerah perbatasan tersebut sebenarnya
adalah milik palestine. Memang benar-benar mantap taktik Yahudi.
Dari kenyataan yang sedemikian rupa itu saya cukup terheran denga
tindakan Yahudi itu. Udah dikasih tapi minta lebih. Ini salah satu
bukti ketamakan Yahudi juga.
Seharusnya daerah timur tengah punya reaksi yang lebih terhadap
konflik ini. Karena dulu mereka adalah satu-kesatuan. Namun seperti
yang kita lihat sekarang, bahkan Jazirah Arab pun diam melihat
semua itu. Seharusnya ada tindakan lebih. Dengan delegasi atau
perundingan pun hal tersebut tidak akan mempan terhadap
pemerintahan Israel. Karena paham mereka adalah paham zionis.
Memang sih seharusnya paham zionis itu pindah ke planet lain.
Karena sebenarnya paham zionis itu tidak bisa didampingkan dengan
apapun. AS pun juga diam melihat hal ini. Padahal AS merupakan
negara adidaya dan kuasa. Sebenarnya ada apa dibalik semua misteri
ini?
Kembali Ke Indonesia…..
Banyak rakyat Indonesia yang apatis terhadap hal ini. Kenapa?
Ternyata sudah timbul perang pemikiran (Ghazwul Fikr) dari dalam
negara. Sikap apatis itu timbul dari perang pemikiran. Unsur utama
dari pemerintahan adalah politik. Sebenarnya politik itu netral. Tidak
positif ataupun negatif. Politik itu sebenarnya bersih (tidak kotor).
Politik sebenarnya adalah Ilmu untuk mengelola masyarakat. Namun
dari pengertian yang netral itu, di Indonesia telah berubah menjadi
pengertian yang negatif akibat Ghazwul Fikr tadi. Hingga sekarang
perbandingan antara politik netral dan negatif itu berbeda jauh.
Orang dengan pemikiran bahwa politik itu negatif, lebih besar dari
pada orang yang beranggapan politik netral. Mengapa bisa demikian?
Dengan situasi negara kita saja yang kita lihat saat ini, sebenarnya
kita sedang krisis pemimpin. Inilah masalah yang biasa dihadapi oleh
negara berkembang. Banyak pemimpin yang tidak becus malah justru
memimpin negara. Banyak diantara mereka yang mikirin “Perut Gue
Sendiri”. Ini yang membuat infrastruktur negara menjadi bobrok dan
tidak berkembang. Akibatnya politik yang semulanya netral menjadi
negatif. Hal ini penyebab utama sikap apatis. Masyarakat menjadi
trauma dan tidak percaya dengan politik. Karena menurut mereka itu
politik sudah di pandang negatif. Padahal sebenarnya positif atau
negatifnya politik itu tergantung pada siapa saja yang berperan di
dalamnya. Dengan kepentingan Nasional saja masih apatis, apalagi
dengan kepentingan Internasional. Super Apatis pastinya. Oleh karena
itu ada baiknya krisis kepemimpinan ini di hadapi dengan bijak. Salah
satunya adalah dengan menjadikan politik menjadi positif. Ingat
bahwa positif atau negatifnya politik itu tergantung ideologi yang
melekat padanya. Maka dari itu agar tidak timbul sikap apatis perlu
ideologi positif dalam negara yang berpengaruh kuat di politik. Untuk
menuju hal tersebut maka diperlukan seorang pemimpin yang bijak.
Makanya manfaatkan pemilu dengan benar…….
SALAM PERUBAHAN………..