Saatnya Mahasiswa Beraksi

AKSI? Apa yang ada dalam gambaran anda ketika mendengar kata ini. Ya, memang sebagian orang berfikir bahwa yang namanya aksi itu cenderung bersifat anarkis, ga tau malu, ga berguna dan sebagainya. Tapi kali ini saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Mengapa? Hal tersebut adalah pandangan yang sangat sempit dan tak visioner. Kalau semua orang berfikir seperti itu, bangsa ini tak akan pernah maju.

Oke, kali ini ada beberapa hal yang ingin saya utarakan dan ada beberapa hal pula yang ingin saya luruskan. Aksi  itu tidaklah anarkis. Selama ini orang beranggapan bahwa aksi itu anarkis. Itu karena pengaruh yang diberikan media. Misal saja saya sebut media televisi. Yang namanya media itu pasti memburu berita yang heboh agar pelanggannya tetap setia. Dan kebanyakan pelanggan juga seneng ditipu dengan suguhan informasi-informasi yang salah. Ketika pelanggan puas, maka yang namanya informasi itu benar atau salah tidak akan pernah dipedulikan lagi. Pelanggan akan terus menelan bulat-bulat, atau bahkan menelannya mentah-mentah. Ya.. mau bagaimana lagi? Memang seperti itulah sifat manusia. Ok, kembali kemasalah inti bahwa media itu sebenarnya hanya menyorot bagian anarkis aksi saja, karena aksi anarkis itu memang dianggap media sebagai bahan yang panas dan menarik untuk disuguhkan kepada kalayak umum. Padahal tidak semua aksi itu anarkis seperti yang diberitakan di televisi. Hal tersebut dapat memberikan mainset bahwa aksi itu anarkis. Ya.. seperti mainset yang berkembang saat ini.

Pengalaman pribadi saya, yang namanya aksi itu tak pernah ada yang anarkis. Semua ada prosedurnya. Mulai dari izin dengan polisi, tidak mengotori jalan, dikawal dan dijaga polisi, minta izin pemerintah setempat, dll. Sebenarnya ini hal yang biasa dilakukan sebelum aksi. Tak ada anarkis. Ya aksi yang tertib seperti layaknya orang yang baris-berbaris. Aman?? Tentu saja aman, selama kita menaati prosedur-prosedur yang berlaku. Jelas berbeda dengan situasi yang digambarkan media telvisi. Artinya apa? Anarkis atau tidaknya aksi itu sebenarnya tergantung pada organisasi atau lembaga yang diikuti saat sedang aksi. Setiap aksi saya tergabung dalam barisan KAMMI. Sebelum aksi dimulai pasti diawali dengan membaca Al-Qur’an sebagai spirit aksi kita dalam menyampaikan aspirasi kita ke masyarakat umum.

Nah satu hal lagi yang sebenernya ingin saya luruskan tentang pendapat orang mengenai aksi. Yaitu terkait tujuan Aksi. Kadang-kadang orang bertanya-tanya ngapain sih aksi capek-capek gak berguna lagi. Sekarang saya balik bertanya, kalau ga ada tujuannya ngapain musti teriak-teriak berdiri capek dijalan? Aneh kan? Orang mau teriak-teriak capek-capek jalan itu pasti ada maksud dan maunya. Apa sih tujuannya. Jelas tujuannya adalah menyampaikan aspirasi secara langsung. Aspirasi siapa? Tentunya aspirasi rakyat dan mahasiswa. Mahasiswa itu kaum intelektual. Jumlahnya hanya 2% dari seluruh masyarakat Indonesia. Sayang sekali jika tak mempunyai peran apa-apa terhadap rakyat sekitarnya. Potensi 2% inilah yang seharusnya dimanfaatkan secara maksimal. Tak semua orang bisa mengambil jenjang hingga masuk bangku kuliah. Bayangkan hanya 2% dari masyarakat umum. Artinya mahasiswa itu minoritas. Tapi suaranya cukup didengar oleh pemerintah. Mengapa? Ya karena mahasiswa sendiri itu adalah kaum intelektual yang minoritas secara jumlah. Maklum jika beberapa persen diantara 2% orang ini mencoba untuk bersikap kritis dan visioner dengan melakukan aksi. Kenapa saya katakan kritis dan visioner? Karena mereka masih duduk dibangku kuliah tapi sudah berfikir jauh sekali kedepan. Meskipun masih duduk dibangku kuliah mereka sudah memikirkan rakyat, bangsa, dan negara. Maka sungguh sangatlah salah ketika orang menafsirkan orang yang ikut aksi itu orang yang bodoh. Justru, mereka itu orang yang kritis, visioner dan peka terhadap lingkungannya. Mereka bisa merasakan gejolak yang terjadi di sekitarnya. Dengan modal itu mereka berusaha menyampaikan kondisi tersebut melalui aksi. Berusaha mengungkap sesuatu yang seharusnya diungkapkan. Ada orang yang berkata “Hah.. sok bawa-bawa nama rakyat, gak penting ah?”. Kalau pemerintah yang mikirin rakyat doang ya alhasil kinerja lambat, karena merasa nyaman dan gak ada tekanan. Dengan aksi kita menekan / memberikan pressure agar kerja pemerintah lebih tegas dan cepat. Tentu saja dengan membawa nama rakyat, kalau bukan mahasiswa yang peduli rakyat siapa lagi. Banyak kok aktivitas dari mahasiswa sendiri yang bersifat pengembangan sosial, dan pro rakyat. Mungkin kalau hanya nonton televisi saja gak akan pernah tau rasanya perjuangan bersama rakyat. Bisanya pasti cuman komentar.  Orang yang biasa berperang pasti karakternya berbeda dengan orang yang bisanya nonton perang. Kalau ada yang tanya “Ngapain aksi, apa untungnya sih?”. Mahasiswa itu orang yang ikhlas. Berjuang tanpa pamrih. Yang diinginkan hanya perubahan dan perubahan kearah yang lebih baik. Pada saat mahasiswalah, puncak-puncaknya orang memiliki idealisme kuat. Dari sinilah dibentuk orang-orang yang tahan banting tangguh dan kuat. Kampus adalah tempat bersemayamnya para pemimpin-peminpin muda masa depan. Oleh karena itu untuk menokohkan calon pemimpin tersebut perlu aksi dan perjuangan dalam pembinaannya. Orang yang sering dihadapkan dengan realita pasti lebih dewasa dari pada orang yang kerjanya duduk saja. Sama halnya mahasiswa. Kalau dia statis gak akan pernah dewasa-dewasa. Perlu pendinamisan untuk memproses kedewasaan. Aksi merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam pendinamisan diri.

Itulah aksi. Rasakan sendiri baru tau. Jangan tertipu media atau kata orang. 😀

By : Yusfia Hafid Aristyagama

Pengertian Algoritma

Upss……

Algoritma ya…..!!!!
Beginilah hidupnya anak informatika…. Setiap hari musti ada yang namanya algoritma. Algoritma itu sendiri apa sih? Algorima itu merupakan deskripsi langkah-langkah pelaksanaan dari suatu proses. Setiap langkah dalam algoritma itu dinyatakan dalam sebuah pernyataan atau istilah lainnya adalah instruksi. Instruksi itu sendiri berisi sebuah aksi yang akan dilakukan.  Bila sebuah pernyataan dieksekusi maka akan dikerjakan sebuah aksi yang bersesuaian dengan instruksi tersebut.

Tentang dasar algoritma sendiri sebenarnya ada 3 macam bentuk struktur dasar dari algoritma. Apa sajakah itu??? Inilah dia bentuk bentuknya:

Pertama adalah runtutan , sering kita sebut dengan sequence. Sebuah runtutan itu terdiri dari satu atau lebih pernyataan dan setiap pernyataan itu ditulis dalam satu bari atau dipisahkan dengan tanda semicolon atau sering disebut titik koma ( ; ). Tiap pernyataan dikerjakan secara berurutan mulai dari awal sampai akhir sesuai dengan urutannya di dalam teks algoritma. Sebuah instruksi akan dilaksanakan setelah instuksi sebelumnya selesai dilaksanakan. Bila urutannya diubah, ada kemungkinan hasilnya pun juga akan berubah

Saya misalkan saya menulis sebuah urutan demikian

Algoritma urutan mau minum:

  • Ambil air
  • Tuangkan ke gelas
  • Minum air yang ada di dalam gelas

Atau demikian yang lebih singkat

Algoritma urutan mau minum:

  • Ambil sebotol air
  • Teguk air yang ada dalam botol

Dua algoritma di atas pada dasarnya bertujuan sama yaitu untuk urutan mau minum, tetapi caranya berbeda, namun coba anda bedakan dengan algoritma dibawah ini

Algorima urutan mau minum:

  • Minum air
  • Tuangkan ke gelas
  • Ambil air

Tidak  akan mungkin kalau algoritma di atas akan menghasilkan suatu hasil yang sama dengan yang sebelumnya. Itu karena urutannya tidak benar.

Saya punya contoh lain…..

Coba berfikir!!!

Bagaimana algoritma untuk menukarkan isi dari dua buah ember  berisi air yang misalnya masing-masing ember saya beri variabel A dan B (isi ember A menjadi isi ember B dan sebaliknya)?masing-masing ember berisi air penuh.

Tidak mungkin kalau kita akan langsung menuangkan ember A ke B atau sebaliknya. Karena embernya kan penuh. Misalnya kita tuang langsung ember A ke ember B pasti airnya akan tumpah.

Jadi hal yang harus kita lakukan adalah tambahkan sebuah variabel lagi yang kosong, misalnya ember C yang kosong. Hal yang kita lakukan adalah sebagai berikut

Status awal :

Proses Pertukaran :

Masukkan isi ember A kedalam ember C

Masukkan isi ember B kedalam ember A

Masukkan isi ember C kedalam  ember B

Status akhir yang dihasilkan:

Yang ke dua adalah pemilihan,  Ada kalanya suatu perintah itu di lakukan apabila pada kondisi tertentu. Misalnya saat kita melanggar peraturan pemerintah, kita akan dipenjara. Langkah tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :

Jika kita melanggar peraturan pemerintah, maka kita akan dipenjara

Pernyataan diatas dapat kita tulis dalam pernyataan pemilihan (selection-statement), atau disebut juga pernyataan kondisional, sebagai berikut:

If kodisi then Aksi

Kalau kita definisikan dalam bahasa indonesia if artinya adalah jika dan then artinya adalah maka. Kondisi tersebut dapat bernilai benar ataupun salah. Seperti yang kita lihat pada contoh kalimat di atas, misalkan jika kita benar melanggar peraturan pemerintah , maka aksi yang dilakukan adalah kita akan dipenjara, namun jika kita tidak melanggar peraturan pemerintah, maka kita tidak akan dikenai aksi apapun.

Namun, adakalanya ketika kita ingin membuat pernyataan kondisional yang pasti dikenai suatu  aksi baik kondisi bernilai benar maupun salah kita dapat mendeklarasikannya sebagai berikut :

If kondisi then aksi1

Else aksi2

Misalkan saja untuk kondisi seperti di bawah ini :

Jika tinggi > 165 maka tinggi selain itu pendek

Jadi ketika tinggi kita lebih dari 165 maka kita tergolong tinggi dan selain itu ( ≤ 165) kita tergolong pendek.

Dalam algoritma dapat kita tulis

if tinggi > 165 then panjang

else pendek

Adakalanya juga ketika sebuah pernyataan kondisional bersarang. Kita sering menyebutnya nested if atau if bersarang.

Contohnya seperti di bawah ini:

if nilai>80 then output(‘A’)

else if nilai>60 then

output(‘B’)

else if nilai>50 then

output(‘C’)

else if nilai>30 then

output(‘D’)

else output(‘E’)

{endif}

Algoritma yang dicek berurutan mulai dari if yang pertama sampai if yang terakhir secara berurutan

Jadi ketika inputan nilai adalah 40 maka akan dicek dari atas, apakah 40 itu lebih dari 80?Karena tidak, maka lanjut ke proses berikutnya. Apakah 40 lebih dari 60?Karena 40 tidak lebih dari 60 maka lanjut ke if berikutnya. Apakah 40 lebih dari 50? Karena tidak maka lanjut ke if berikutnya lagi. Di cek lagi apakah 40 lebih dari 30?Karena perbandingan tersebut bernilai benar maka akan menghasilkan outputan D . Sedangkan kondisi berikutnya tidak akan ikut dieksekusi karena kondisi sudah terpenuhi.

Kemudian,

Yang ketiga adalah perulangan,

Pernahkah anda dihukum menulis sesuatu misalnya “aku berjanji aku akan jadi anak baik” sebanyak 500 kali? Apakah anda melakukan hal tersebut? Apakah anda menulisnya seperti dibawah ini?

1.aku berjanji aku akan jadi anak baik

2.aku berjanji aku akan jadi anak baik

3.aku berjanji aku akan jadi anak baik

Sampai yang ke500.

Sebenarnya itu bagus, tapi kurang efektif. Tangan anda pasti akan serasa putus jika melakukan hal tersebut terus-menerus.

Sebenarnya ada cara lain yang lebih efektif, yaitu dengan memakai algoritma. Seperti apakah itu?Perhatikan Algoritma dibawah ini:

Repeat 500 timesOutput(‘aku berjanji aku akan menjadi anak baik’)

Singkatkan!!!!!!

Bagaimana?Cukup dengan menuliskan algoritma di atas anda jadi orang yang efektif. Tak perlu capek-capek menulisnya sebanyak 500 kali.

Itulah hebatnya komputer. Komputer itu tidak akan lelah dan bodsan ketika mengerjakan sesuatu yang sama secara berulang-ulang, berbeda dengan manusia, manusia akan cepa t lelah dan bosan ketika melakukan sesuatu secara berulang-ulang.

Perulangan itu digunakan ketika ingin melakukan proses yang sama dan berulang-ulang.

Berikut ini merupakan beberapa struktur Algoritma dalam pengulangan:

Repeat N times Aksi

Yang artinya aksi diulang dan dikerjakan sebanyak N kali

Kemudian struktur lainya adalah:

Pencacah travesal [1..N] Aksi

Kalau di pascal seperti “for….. to …..do…….”

Maksudnya adalah untuk pencacah dari satu sampai N kerjakan aksinya.

(pencacah harus bersifat suksesif, maksudnya adalah pencacah harus punya successor ataupun predesessor). Pencacahnya misalnya sesuatu yang bertipe char ataupun integer.

Struktur berikutnya adalah:

while kondisi do aksi

Maksudnya selama kondisi terpenuhi (bernilai benar) maka aksi akan dilakukan sampai kondisi tidak terpenuhi

Kemudian ada algoritma  yang berbentuk seperti ini :

Repeat Aksi

Until kondisi

Maksudnya adalah lakukan aksi hingga kondisi terpenuhi ( kondisi bernilai true).

Yups…..Mungkin Cuma itu saja struktur dasar dari algoritma, kalau anda ingin mengembangkan  silahkan saja.