A. Latar Belakang
Steve Jobs adalah seorang pimpinan perusahaan Apple computer. Setiap kali dia mempresentasikan produknya, dia mampu menghipnotis para customernya hingga tertarik dengan produk yang dipresentasikannya. Hal tersebut terjadi bukan karena kemampuannya berbicara ataupun kepandaiannya, namun terjadi karena kemampuannya untuk menjiwai produknya dengan baik. Selain itu dia adalah pembelajar yang cepat. Tak heran ketika dia mampu mempresentasikan produknya dengan baik.
Saat ini kita hidup dalam dunia yang serba terkait dan terepresentasikan dengan yang teknologi informasi. Karena itu perkembangan dunia ini berjalan begitu cepat. Untuk mengejar hal tersebut, maka kita juga harus berkembang dengan cepat. Bahkan sebisa mungkin kita lebih cepat berkembang dari perkembangan yang ada diluar. Dalam kasus seperti ini kita dituntut untuk melakukan proses belajar dengan cepat, dan kecepatan belajarlah yang menjadi persoalan urgent di sini. Agar mampu melakukan akselerasi dalam hal perkembangan, kita harus mampu menjiwai hal yang akan kita manipulasi perkembangannya tersebut.
Masalahnya adalah untuk melakukan proses menjiwai dan proses akselerasi itu tidak semudah membalik telapak tangan. Ketika seseorang menjalankan proses tersebut maka akan selalu ada tantangan. Hal tersebut tidak berarti bahwa masalah ini tidak ada solusinya. Ada sebuah solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalan semacam ini. “Hipno Learning” merupakan teknik yang tepat dalam memecahkan permasalahan ini. Hipno learning ini dapat digunakan dengan akses bawah sadar manusia. Perlu proses penjiwaan sebagai basic untuk mengakses alam bawah sadar manusia. Namun, kebanyakan orang tidak tahu bagaimana untuk mengakses alam bawah sadar ini. Pada karya tulis ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang hipno learning dan bagaimana cara mengakses alam bawah sadar kita.
B. Penjelasan Metode
Secara singkat hipno learning identik sekali dengan hipnotis. Dan hipnotis itu lebih identik dengan alam bawah sadar. 88% aktivitas kita cenderung dipengaruhi oleh Alam bawah sadar. Sedangkan untuk 12% lainnya diperngaruhi alam sadar kita. Pada dasarnya akar-akar suatu permasalan yang kita miliki semuanya tertanam di dalam alam bawah sadar. Semisal kita menganggap bahwa suatu pelajaran tertentu itu susah karena dosennya galak. Hal tersebut bisa jadi tertanam dalam alam bawah sadar. Sehingga ketika kita bertemu dengan dosen tersebut, secara automatis kita akan merasa benci, bosan, ngantuk dan lain sebagainya. Dan lama kelamaan hal tersebut akan menjadi paradigma permanen dari seseorang. Pada umumnya persepsi seseorang melekat dan mengakar pada alam bawah sadar. Sehingga akan susah bagi kita untuk mencabut akar masalah tersebut melalui alam sadar. Pada dasarnya persepsi seseorang dan paradigm seseorang itu akan mudah diubah melalui alam bawah sadar.
Aktifitas dan respon fisik akan sangat berpengaruh pada kinerja otak. Perlu suatu respon fisik juga untuk memanipulasi kinerja alam bawah sadar kita. Misalkan ketika kita bersemangat, kita berteriak “AllahuAkbar” sambil mengepalkan tangan dan mengangkatnya ke atas. Maka hal tersebut akan mampu memicu kinerja sel-sel otak yang ada dalam otak kita.
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan alam bawah sadar kita adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan
Pernahkah anda menyaksikan dua keadaan mahasiswa yang berbeda dimana mahasiswa ketika keluar usai materi kuliah selesai? Ada yang keluar dalam kondisi yang lemas, boring, malas, dsb. Namun ada pula yang keluar dari kelas dalam kondisi yang penuh semangat dan berseri-seri. Hal tersebut dipengaruhi oleh mood pribadi, dan hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari alam bawah sadar.
Untuk menggunakan alam bawah sadar kita maka kita harus mampu untuk bertindak aktif. Misalnya ketika mengikuti suatu materi mata kuliah, kita harus aktif dalam materi tersebut. Bisa jadi keaktifan kita dalam penyampaian materi tersebut adalah dengan bertanya, menjawab pertanyaan, atau menengahi pernyataan. Itulah cara untuk membentuk mood yang baik dalam proses belajar mengajar. Maka saat ini sedang popular di terapkan proses pembelajaran active learning.
2. Gunakan kemampuan imajinatif
Seseorang akan merasa kesulitan ketika dia di hadapkan dengan masalah mengingat. Misalkan saja ketika kita disuruh mengingat bahasa arabnya sepakbola , Quratulqadam. Kadang kadang kita akan susah mengingatnya. Maka kita harus mampu berfikir imajinatif ketika dihadapkan persoalan semacam ini. Misal untuk menghafal Quratulqadam maka kita buat dengan singkatan seperti ini : “ada kura-kura bermain bola dan di sampingnya ada tukul yang sedang bermain godam”. Ketika-kata kata tersebut kita gabung-gabungkan secara imajinatif maka otak kanan akan lebih bisa menerima, sehingga akan lebih mudah untuk kita mengingat hal tersebut. Semakin liar imajinasi kita, maka semakin mudah di ingat pula oleh otak kita.
3. Fokus
Fokus adalah hal yang sangat penting untuk membantu proses hipno learning. Dengan fokus kita mampu untuk menerima suatu kondisi dengan lebih mudah dan seribu kali lebih paham dari pada kondisi normal kita.
Fokus itu mendakan suatu kemauan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu hipno learning akan berjalan dengan baik ketika anda dalam kondisi fokus. Sesuatu akan terselesaikan dengan baik ketika ada tujuan dan usaha maksimal dari pribadi kita.
4. Metode repetisi (pengulangan)
Ini adalah metode yang digunakan pada otak kiri kita. Orang akan lebih hafal dengan sesuatu yang sering dia dengar. Misalnya seperti ini:
Saya akan membacakan beberapa jenis benda dan perhatikan dengan baik-baik :
Meja, dapur, lemari, lantai, lantai ,dapur, sapu, lantai, kapur, penghapus, lantai , pel, sapu, lantai, mobil, sound system, lantai, rak, sepatu, microphone, lantai, pagar, earphone, lantai, penggaris, buku, bullpen, lantai, pensil, lantai.
Manakah yang lebih mudah anda ingat dari benda-benda tersebut? Tentu saja lantai. Lantai lebih sering diulang dari pada benda-benda lainnya. Maka ketika kita menerima suatu ilmu penting untuk kita kaji ulang agar ilmu itu tidak mudah hilang.
5. Jadikan saat menuntut ilmu itu adalah saat yang menyenangkan
Ini adalah suatu tips tak kalah penting untuk diperhatikan. Jadikan suasana belajar itu menyenangkan. Hal tersebut akan membuat anda ketagihan. Kata kunci yang perlu diperhatikan adalah Inspiratif, Penuh makna, dan excited. Itulah kata kunci yang diperlukan untuk membuat mood belajar dan situasi belajar menjadi menyenangkan.
Namun yang kadang menjadi masalah adalah kita tidak tahu alur kinerja alam bawah sadar kita. Secara analogis manusia memerlukan pengetahuan untuk dapat mengakses sesuatu. Hal dibawah ini akan menjelaskan kinerja untuk mengakses alam bawah sadar.
Otak Reptil (Insting)
Merupakan pintu gerbang dari emosi manusia
Otak Emosi
Pintu gerbang otak untuk berfikir
Otak Berfikir
Otak untuk megolah semua proses aktivitas yang dikerjakan manusia
Seperti apakah kinerjanya.
Otak reptil akan memberikan insting. Misal ketika sakit maka insting kita adalah mengobati, ketika kita terancam insting kita adalah menyerang atau bertahan. Sehingga otak ini akan memberikan instruksi selanjutnya untuk membuka gerbang emosi dan mendefinisikan emosi ke otak Emosi.
Otak emosi akan membentuk karakter emosi seseorang. Misal ketika kita terancam, emosi yang keluar adalah rasa marah. Ketika kita sedang senang, maka emosi yang keluar adalah emosi bahagia dan ceria. Dengan kemunculan emosi, maka instruksi akan diberikan oleh otak agar manusia mampu bertindak merespon emosi tersebut. Maka ditranferlah ke otak berfikir.
Otak berfikir akan mengakses, mendata dan memberikan instruksi selanjutnya agar manusia melakukan suatu aktifitas berhubungan dengan emosi yang dihasilkannya tersebut. Ketika emosi seseorang adalah bahagia maka segala bentuk aktivitas akan dapat dilaksanakan dengan normal dan baik. Berbeda ketika emosinya adalah amarah, maka yang timbul adalah suatu aktivitas yang didasari pada amarah, karena pikiran tidak tenang. Misal memukul orang tanpa alasan.
C. Manfaat Topik Bagi Mahasiswa
Mahasiswa adalah kaum intelektual. Secara akademik, dengan menggunakan teknik hipno learning akan lebih mempermudah mahasiswa terutama untuk masalah belajar, terutama dalam proses mengakselerasikan diri. Selain itu dengan menggunakan metode ini, mahasiswa akan lebih fokus dan mampu untuk ekspresif ketika sedang dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga mahasiswa akan lebih mudah untuk mencapai targetnya ketika dia memang benar-benar bisa fokus terhadap proses pembelajaran tersebut.
Dalam hal non Akademik, mahasiswa juga akan lebih ekspresif dalam menyampaikan ide dan gagasan. Sehingga keaktifan pun terjadi tidak hanya dikelas saja. Ketika mahasiswa mampu membedakan fokus organisasi dan fokus belajar, maka akan terjadi keseimbangan pencapaian, sehingga akan menguatkan mental dan profesionalisme mahasiswa.