Wujud dan Sifat Allah

Allah itu tak berwujud, artinya tak dapat dilihat manusia. Bukti bahwa Allah itu ada yaitu adalah pada ciptaan-Nya. Ketika kita melihat makhluk-makhluk Allah, pasti kita akan berfikir bahwa sebuah sistem yang rumit ini pasti ada penciptanya. Masjid ada yang menciptakan. Benda-benda juga ada yang menciptakan.

Dalil Fitrah
Ingatlah bahwa Diciptakan itu berbeda dengan dilahirkan. Seorang ibu itu melahirkan, namun Allah yang menciptakan dan meniupkan ruh kita. Yang menunjukkan kuasa-Nya adalah Setiap makhluk memiliki perbedaan, meskipun dasar penciptaannya sama. Hal tersebut membuktikan bahwa adanya sang pencipta. Tidak mungkin semua itu dibuat secara tidak sengaja. Dan pencipta itu adalah Allah.

“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Kristen, atau Majusi. ” (HR. Al Bukhari)

Dalil Alhissyi (Indrawi)
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiyaa 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu…” (Al Anfaal 9)

Ketika kita berdoa kepada Allah, dan Allah memberikannya, meskipun pemberiannya itu bisa secara langsung maupun tak langsung.
Secara indrawi  kita mendengar dan menyaksikan terkabulnya do’a dari seorang hamba Allah, dan pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang berada dalam musibah. Dan itu nyata

Dalil Aqly (akal)
Manusia diberikan kebaikan dengan ilmu, iman, dan akal kemudian amal menjadi buahnya. Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.
Manusia diberikan ilmu agar mengetahui, diberikan iman untuk mempercayai, dan diberikan akal agar berfikir mana yang benar dan mana yang salah.
Kenapa memilih Islam :
1) Agama yang realistis
2) Islam itu datangnya dari Allah (Ar-Rabbaniyah), Islam itu agama yang diridhoi Allah
3) Islam itu komprehensif/menyeluruh, maka masuklah secara kaffah

Dalil Athariq (Dalil Sejarah)
Ali-Imran : 157.

Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah) sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu dengannya.

Sumber:

Ghaib……

Pernah mendengar kata GHAIB???
Tentu saja sudah bukan kata yang asing lagi, terutama teruntuk umat muslim.

Tapi sebenarnya GHAIB sendiri itu apa sih???
Banyak orang yang beranggapan bahwa Syaitan itu ghaib, Allah itu ghaib, Jin itu ghaib. Kalau saya menyatakan bahwa manusia itu ghaib benar gak ya???
Nah, dalam tulisan kali ini saya akan mengulas pengertian ghaib yang sesungguhnya.
Dalam sebuah kajian yang diselenggarakan di sebuah masjid, saya mendapati beberapa hal yang belum saya ketahui tentang makna sesungguhnya dari kata GHAIB. Memang benar Allah itu ghaib, syaitan itu ghaib, dan jin itu ghaib. Tak ada yang salah dengan itu semua. Namun kalau manusia itu ghaib?? Jangan katakan itu salah. Dan memang benar manusia itu ghaib pada kondisi tertentu. Ke ghaib-an manusia itu relatif terhadap manusia yang lainnya.
Maksudnya apanih??? Manusia itu ghaib relatif terhadap manusia lain??
Oke, saya jelaskan. Sebelumnya diharapkan pembaca mencermati betul pengertian Ghaib. Ghaib itu “tak terlihat”.

Allah?? Terlihatkah oleh mata kita?? Tidak
Jin?? Terlihatkah oleh manusia?? Tidak
Begitu juga Syaitan dan Malaikat. Itu lah yang dinamakan Ghaib. Karena tidak dapat dilihat oleh mata.

Ada kalanya manusia dikatakan Ghaib. Kapankah itu terjadi??
Semisal orang tua saya berada di Jawa Tengah, dan saya berada di Jawa Barat, saat itulah orang tua saya ghaib bagi saya, dan saya ghaib bagi orang tua saya. Mengapa demikian?? Sesuai dengan makna Ghaib, yang berarti “tak terlihat”. Karena saat itu saya tak melihat orang tua saya, maka orang tua saya ghaib bagi saya. Demikian pula yang sebaliknya. Semoga menjadi pencerahan. Mohon koreksinya jika ternyata ilmu yang saya dapatkan ini salah.

Fiqh Dakwah part 1

Resume Kajian Fiqh Dakwah Part 1

Dakwah itu harus sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pada hakikatnya ketika seseorang berdakwah itu sebenarnya bukan untuk orang lain. Tapi dengan dakwah itu dapat memotivasi diri kita dan memahamkan diri kita pribadi. Jadi efek dari dakwah itu sebenarnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Ketika kita mengajak orang lain kita sama saja mengajak kepada diri kita sendiri. Misal saya mengajak kepada teman saya untuk sholat, artinya sebenarnya saya pun mengajak diri saya sendiri untuk sholat juga. Artinya bahwa dakwah itu berfungsi sebagai Penggerak bagi diri kita sendiri. Mengapa dikatakan bahwa dakwah ini bisa memotivasi diri kita? Tentu saja karena dengan adanya dakwah seorang individu dituntut untuk menyampaikan kebaikan kepada orang lain. Jika individu tersebut menyeru pada kebaikan, maka pasti dia harus melakukan kebaikan tersebut, agar tidak “Kaburo maktan”. Karena Allah itu membenci orang yang menyampaikan sesuatu tapi dia sendiri tidak melakukannya. Secara tidak langsung individu tersebut akan termotivasi untuk melakukan kebaikan tersebut. Namun, memang dalam teladan Rasulullah SAW ketika beliau menyampaikan suatu kebaikan pasti beliau telah melakukannya terlebih dahulu. Sama halnya dengan Rasulullah, apabila seorang individu menyampaikan kebaikan dan sebelum dia menyampaikan kebaikan tersebut dia melakukan terlebih dahulu, maka itulah hal yang lebih baik.

Keutamaan berdakwah sendiri ada 4 :

Membawa Pahala kepada manusia

Orientasi dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Allah telah mempersiapkan pahala yang sangat besar untuk hamba-Nya yang berjuang dalam barisan dakwah. Tidak hanya pahala yang berlipat saja, namun apapun yang dipergunakan seseorang untuk berjuang dijalan dakwah itu akan berlipat.  Allah telah menjanjikan dalam surat QS Muhammad : 7
“Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

Sebaik-baiknya amal (Akhsanu’Amala)

Banyak amalan-amalan baik yang bisa dikerjakan manusia. Namun, Dakwah itu adalah sebaik-baiknya amal yang dapat dilakukan manusia.

Tugas pokok para rasul

Setiap rasul diutus oleh Allah untuk mengajarkan kebaikan. Mencegah kepada yang munkar dan mengajak manusia kepada yang haq. Mulai dari rasul yang pertama hingga rasul yang terakhir itulah tugas utama mereka. Inilah dakwah. Inilah jalan para Rasul-rasul-Nya, dan jalan inilah yang patut untuk ditiru oleh setiap umatnya.

Menghantarkan seseorang pada kehidupan yang berketuhanan (AlKhayya Rabbani)

Dengan adanya dakwah ini maka akan menghantarkan kehidupan seseorang kepada kehidupan yang berketuhanan, kehidupan yang penuh dengan keimanan. Tentunya kepada Allah. Seseorang muslim yang berdakwah, dapat menjadikan muslim tersebut semakin patuh kepada-Nya.

Konsep Alwala’ wal Bara’ di dalam Aqidah Islam

Sebenarnya kedua istilah tersebut dari kata Al wala’ dan wal Bara’. Al wala’ itu sama artinya dengan Kita mencintai sesuatu karena Allah dengan komitmen penuh. Sama saja kita berkomitmen untuk melakukan apa yang Allah Ridhai. Sebaliknya, wal Bara’ adalah kita membenci sesuatu karena Allah. Artinya kita tidak membenci sesuatu karena nafsu kita. Itu semua ada hubungannya dengan komitmen kita selaku makhluk ciptaan Allah terhadap Allah SWT. Sehingga segala sesuatu yang kita lakukan itu tidak berdasarkan nafsu.

Sebagai contohnya adalah :

Dalam sebuah ayat di dalam Al-Qur’an , Allah berfirman:

“Diwajibkan atasmu berperang, padahal hal itu suatu kebencian bagi kamu. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal baik bagi kamu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal amat buruk bagi kamu dan Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah : 126)

Pada dasarnya, perang adalah sesuatu yang tidak disukai bagaimanapun itu bentuknya. Bahkan Rasulullah SAW pun sebenarnya juga benci untuk berperang. Namun, hal tersebut tidak membuat Rasul pantang terhadap perang. Kalau tidak terpaksa membela kebebasan, membela agama dan keyakinan tidak akan pernah beliau menyetujui perang. Karena berperang adalah sebuah komitmen untuk Allah, maka beliau bersedia berperang.

Seperti halnya nabi Muhammad, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail juga memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap Allah. Coba saja bayangkan ketika peristiwa Idul Qurban. Apakah mungkin seorang ayah tega untuk menyembelih putera tunggal satu-satunya? Bayangkan misalkan hal itu terjadi pada diri anda. Ketika anda adalah seorang ayah dan kemudian anda harus menyembelih anak anda atau sebaliknya, ketika anda adalah seorang anak dan anda akan di sembelih oleh ayah anda. Bagaimanakah perasaan anda. Saya yakin sekali, meskipun itu adalah perintah Allah anda tidak akan bersedia melakukannya. Tapi lihatlah Nabi Ibrahim, dengan taat beliau menjalankan perintahnya. Begitu pula nabi Ismail yang berkata “Jika itu adalah perintah Allah maka lakukanlah wahai ayah”. Sebuah komitmen yang sangat besar sekali bagi seorang anak dan seorang ayah. Pada akhirnya Allah menggantikan nabi Ismail dengan seekor domba. Itulah makna dari Al wala’.

Lain halnya dengan wal bara’, maka di sini jelas bahwa artinya membenci sesuatu karena Allah. Saya contohkan dalam sebuah perang Ali bin Abi Thalib hampir saja membunuh seseorang. Ketika beliau hampir membunuh orang tersebut, orang tersebut meludah ke muka Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib pun tidak jadi membunuh orang kafir Quraisy tersebut. Kemudian orang kafir Quraisy tersebut bertanya “Mengapa engkau tidak segera membunuhku?”. Ali pun menjawab, “Aku tidak akan membunuhmu karena dendam, aku membencimu karena Allah”. Padahal saat itu hanya tinggal beberapa sentimeter pedang Ali akan menusuk orang tersebut. SubhanAllah… Begitu besar refleks seorang Ali bin Abi Thalib membedakan antara dendam dengan benci karena Allah. Dalam hitungan mili detik, dia mampu membedakan antara dendam dan benci karena Allah. Itulah sosok seorang Ali bin Abi Thalib. Ketika anda menjadi Ali maka apa yang anda lakukan? Anda dalam posisi diludahi. Apakah anda tidak marah? Pedang anda pun dalam posisi jarak sejengkal dari leher orang tersebut. Saya yakin anda pasti akan menebas batang lehernya. Namun, Ali bin Abi Thalib tidak demikian. SubhanAllah

Pada dasarnya Al wala’ wal bara’ ini merupakan suatu perwujudan dari kalimat syahadat. Yang merupakan kalimat pembenaran kepada Allah dan penolakan terhadap selain Allah.

//

Ma’rifatullah

Manusia diberikan kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Manusia deberikan kelebihan berupa :
1. Panca Indra
2. Akal dan Hati
3. Hidayah (ilmu dan amal)
Itu semua adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia. Semua itu tidak lain adalah agar kita lebih mengenal dan mengetahui kebesaran-Nya. Kelebihan-kelebihan itu ada fungsinya sendiri-sendiri.
• Panca indera
Mengapa sih kita diberikan Panca Indra? Coba bayangkan saja tanpa panca indra, anda tidak bisa melihat, mencium, merasakan, meraba, dan mendengar. Betapa tersiksanya jika kita tidak diberikan hal tersebut. Nah.. Itu tadi bukan merupakan jawaban mengapa kita diberikan panca Indra. Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah agar kita lebih bisa mengenal lebih dekat dan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Misalnya saja kita bisa melihat betapa megahnya langit, gunung, bentangan luas lautan dan daratan, fenomena luar angkasa, itu semua menjadikan bukti bagi kita bahwa Allah itu ada dan Dial ah yang telah menciptakan seluruh semesta ini. Namun itu saja belum cukup. Maka kita diberikan Akal oleh Allah SWT.
• Akal dan Hati
Nah, dengan tidak cukupnya kita berikan panca indera itu maka Allah memberikan kita kelebihan lain yang besar. Apakah itu? Itulah Akal. Apa sih alasan Allah memberikan kita akal? Jelas supaya kita berfikir. Agar kita berfikir dengan pikiran kita. Agar kita berfikir betapa Allah itu Maha Kuasa atas segala-galanya. Betapa megahnya ciptaan-Nya. Betapa sempurna ciptaan-Nya. Dan manusia itu juga diberikan Hati agar kita bisa mengolah dan membedakan sesuatu apakah itu baik dan buruk. Apakah itu pantas atau tidak. Apakah itu benar atau salah. Sehingga manusia bisa beriman dan bertaqwa atas Nya. Agar berfikir dan mengimani dengan Hati bahwa Allah itulah penguasa alam semesta yang telah menunjukkan kebesaran-Nya kepada kita. Namun hal tersebut tidak lah cukup. Maka Allah itu memberikan kita Hidayah.
• Hidayah
Agar manusia bisa lebih mengenal kepada-Nya maka Allah memberikan Hidayah kepada manusia. Hidayah itu terdiri dari Ilmu dan Amal. Alasan lain mengapa kita diberikan akal adalah agar kita bisa menimba Ilmu. Apa sih fungsi dari Ilmu itu sendiri? Besar sekali manfaat ilmu ini. Inilah yang paling menjadi utama. Karena dengan Ilmu ini kita bisa melihat dengan wawasan yang luas tentang kebenaran-kebenaran yang sesungguhnya dan kebenaran bahwa sesungguhnya Allah itulah sang pencipta yang maha Kuasa dan Bijaksana. Manusia bisa membayangkan bagaimana alam semesta ini tercipta oleh-Nya. Mungkin ada yang mengatakan dengan teori bigbang, dan teori-teori lainnya. Manusia juga bisa mengetahui bagaimana terciptanya manusia mulai dari sebuah sel telur dan sel sperma sehingga menjadi satu kesatuan yang kompleks hingga terbentuknya janin, kemudian Allah tiupkan ruh kedalamnya, kemudian menjadi bayi, berkembang lagi menjadi anak-anak, berkembang lagi menjadi remaja, menjadi dewasa, kemudian menjadi tua. Sehingga Dial ah yang menunjukkan kebesaran itu kepada manusia, sehingga manusia bisa menyadari bahwa dirinya itu kecil di hadapan-Nya. Sehingga segala ilmu yang didapat itu bisa direalisasikan. Agar perintah-Nya itu bisa dilaksanakan, maka Allah menyuruh kita untuk mengAmalkan apa yang di perintahkan-Nya. Dan amal itulah yang akan menuntun kita nanti untuk berkelana di akhirat, dan tergantung seberapa besar amal yang telah kita lakukan. Dan tergantung juga pada amalan apa yang kita lakukan selama ini, apakah itu baik ataupun itu buruk. Hal itu lah yang akan dijadikan pertimbangan di Akhirat nanti.
Nah… Dari semua kesempurnaan yang telah Allah berikan kepada manusia itu maka, wajib bagi manusia untuk membayarnya dengan harga yang sangat mahal. Harga yang pantas untuk membayar itu semua adalah kembali kepada Ma’rifatullah. Itulah yang pantas bagi manusia untuk dilakukan. Karena manusia itu hidup didunia dengan fungsi vertical dan horizontal, yaitu adalah sebagai hamba Allah dan sebagai khalilfah. Jadi sudah semestinya bagi kita umat manusia untuk menyembah kepada-Nya.

Kebenaran Tentang “Siapakah Pencipta Alam Semesta?”

Bukti-bukti kebesaran Allah sudah terlihat dengan jelas. Lihatlah alam semesta ini, semuanya adalah ciptaan Allah SWT baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dapat saya buktikan betapa alam ini memang benar-benar ciptaan-Nya, agar kalian dapat lebih beriman dan bertaqwa dengan adanya bukti ini.
Hal ini dapat dilogikakan seperti ini :
Yang paling sederhana saja, apakah kita manusia dapat menciptakan pohon? Mungkin sebagian orang yang membaca pendapat saya ini akan berkata “Ya”, namun sebenarnya itu salah besar. Kalian tidak akan pernah bisa membuat pohon. Jika kalian berpikir kalau kalian menciptakan pohon dengan cara mencangkok, kultur jaringan, stek batang, itu salah besar. Kalian tetap mengambil sel-sel kehidupan yang ada dalam tumbuhan pohon tersebut kan? Sel yang menjadi sumber hidup mereka. Bagaimana dengan kultur jaringan? Kultur jaringan kan juga mengambil sel makhluk hidup untuk dikembang biakkan. Bagaimana kalian bisa berfikir itu ciptaan kalian? Sel itu sendiri awal mulanya adalah dari tumbuhan yang diambil selnya, dan tumbuhan yang diambil selnya itu asalnya dari tumbuhan sebelumnya, dan tumbuhan sebelumnya itu berasal dari yang sebelumnya lagi. Dan tumbuhan yang paling awal itu datang dari alam, dan alam ini adalah ciptaan-Nya yang kuasa. Kalian tetap mengambil sel tumbuhan tersebut untuk dapat melakukan kultur jaringan. Bukankah anda ketahui bahwa dalam setiap sel itu ada kehidupan. Dari siapakah datangnya kehidupan itu?Siapakah yang meniupkan ruh didalamnya sehingga tumbuhan pepohonan bisa hidup di dunia ini? Kembalilah kepada Allah SWT Yang Maha Besar yang meciptakan alam dan seisinya.
Apakah masih kalian siapa yang menciptakan Alam ini?
Kalau begitu kuatkan imanmu, dan saya akan berikan contoh kecil lagi. Beginilah :
Apakah Alam ini tercipta secara spontan? Itu tidak mungkin, bagaimana bisa alam ini tercipta begitu saja, pasti ada yang mengendalikan. Pendapat yang bodoh jika alam ini tercipta secara spontan. Semua yang ada di dunia ini pasti ada yang menciptakan. Bagaimana dengan hp dan computer? Apakah mereka tercipta secara spontan? Tidak kan?
Pernahkah kalian melihat mainan remote control? Bagaimana bisa ia berjalan. Barang buatan manusia bukan, siapa yang mengendalikan remote control? Manusia kan? Apakah dia akan berjalan ketika dia tidak dijalankan oleh makhluk hidup seperti manusia? Tentu saja benda itu tak akan berjalan sendiri. Karena memang disetting sedemikian rupa agar bisa menaati perintah dari manusia untuk berjalan kearah mana sesuai dengan keinginan manusia tersebut. Begitu juga dengan Allah. Allah adalah yang berhak untuk mengendalikan alam semesta ini sesuai dengan keinginannya. Seperti remote control tadi. Dan suatu hari Dia lah yang akan menhancurkan semesta ini. Dia lah zat yang mengendalikan dan mengatur alam semesta ini. Yang mengatur siang dan malam, yang mengatur peredaran planet terhadap matahari, yang mengatur dimensi ruang dan waktu yang mungkin sangat jauh dari jangkauan pemikiran kita. Dia lah yang mengendalikan pertumbuhan sel-sel manusia yang mulai dari sel telur dan sprema hingga menjadi manusia yang utuh. Bayangkanlah! Bisakah manusia membuat system yang demikian rumit. Mulai dari 1 buah sel hingga menjadi sel yang banyak dan akhirnya Dia menjadikan wujud sel tersebut menjadi jasad manusia. Dari sel yang demikian sederhana hingga menjadi sebuah system organ tubuh, yang masing-masing organ memiliki fungsi individu yang sedemikian kompleksnya. Menjadi otak agar kita bisa berfikir tentang kebenaran adanya Allah, menjadi system saraf agar kita bisa merasakan sakit, panas, dingin, dll. Tidak mungkin kalau itu adalah hal spontan. Semuanya ada yang mengatur dan menciptakan.
Apabila masih kurang yakin akan saya yakinkan lagi……
Pernahkah kalian melihat buku, meja, almari, kardus, monitor, computer ,dll? Buatan manusia kan? Secara tidak langsung bahan yang digunakan untuk membuat barang-barang tersebut mengambil dari alam yang merupakan ciptaan Allah. Manusia membuat dalam bentuk sedemikian rupa di desain untuk kebutuhan dirinya dan orang lain. Begitu juga dengan bumi dan alam semesta ini. Allah SWT telah mendesain alam ini agar bisa ditempati oleh makhluk-makhluknya seperti manusia, hewan, tumbuhan. Agar mereka memanfaatkan sebaik-baiknya bumi ini.
Dan agar kalian lebih yakin bahwa Tuhan kalian adalah zat yang yang ghaib adalah seperti yang akan saya paparkan.
Manusia menciptakan berbagai alat kebutuhan. Apakah alat-alat itu bentuknya sama persis dengan manusia? Apakah zat-zat yang terkandung dalam alat-alat tersebut sama persis dengan manusia? Tidak sama kan? Sekarang pertanyaannya kalau Tuhan yang menciptakan kita, apakah zat-Nya sama dengan kita, apakah zat-Nya sama dengan hewan?, apakah zat-Nya sama dengan tumbuhan atau mungkin benda-benda yang tak berakal dan tak bernalar? Tidak mungkin kan? Tidak mungkin dia seperti hewan, karena hewan itu tidak berakal. Bagaimana mungkin hewan yang menciptakan manusia. Padahal manusia sendiri lebih pandai dari pada hewan. Apakah computer lebih pandai dari pada manusia? Tidak juga kan? Komputer itu kan ciptaan manusia, bagai mana mungkin computer bisa lebih pandai dari manusia, kalau yang membuatnya sendiri adalah manusia juga? Apakah computer itu sama dengan kita seorang manusia? Tidak kan? Manusia benda hidup, sedangkan komputer itu benda mati. Manusia hanya mampu membuat sebatas benda-benda mati saja. Untuk benda hidup,manusia hanya mampu mengembangkannya saja dari alam. Tidak mungkin manusia membuat manusia. Bagaimana manusia bisa membuat manusia? padahal membuat nyawanya saja tidak bisa. Pasti itu!
Anggaplah seorang raja adalah orang yang menguasai dan menaungi suatu daerah tertentu. Dia adalah orang yang mengatur suatu daerah tersebut. Namun siapa lagi raja semesta kalau bukan Allah? Karena raja semesta ini tidak mungkin seorang manusia. Emangnya manusia bisa bikin matahari???? Hahahaha… Yang besar seperti itu..? Bisakah….
Artinya tak mungkin kan manusia adalah Tuhan. Bagaimana mungkin manusia adalah tuhan, pada hal bikin planet saja tidak bisa. Meja bikin Matahari????? Komputer bikin matahari??????Patung bikin matahari?????Hewan bikin matahari???? Bagaimana bisa? Bikin manusia aja tidak bisa apalagi buat matahari.
Dan kesimpulannya adalah Tuhan kita adalah Allah. Dia bukan dari zat yang sama dengan kita, dialah yang awal dan yang akhir. Dia ada di Ars yang ghaib yang tidak bisa kita lihat. Hal itu telah disebutkan dalam Al-Qur’an. Dan tak bisa dipungkiri lagi bahwa Allah memang Tuhan kita. Tidak cukupkah bukti-bukti di Alam semesta ini tentang keberadaan beliau? Jika benar memang masih angkuh hati kalian untuk mengakui bahwa Tuhan kalian adalah Allah, maka betapa sombongnya kalian. Jangan pernah berfikir bahwa kalian adalah tuhan. Karena kalian tak akan pernah bisa menciptakan sebuah kehidupan yang sama seperti apa yang Allah ciptakan. Maka carilah bukti-bukti lain, agar kalian tahu akan kebesaran-Nya. Janganlah kalian takut untuk mengakui bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam ini. Karena memang Dia lah sang pencipta. Sesungguhnya sudah banyak bukti yang kuat bahwa Dia adalah Tuhan kita. Kita diberikan otak oleh Allah agar kita menjadi orang pandai, dan berfikir dengan jernih. Sehingga kita tahu bahwa Allah lah Tuhan kita. Alangkah bodohnya orang yang tidak mau berfikir dan menyembunyikan kebenaran yang sudah nyata-nyata ada di depan mata. Apalagi apabila sampai sudah pada tahapan paham tapi masih menyembunyikan kebenaran itu. Bahkan sampai tak mau tau akan kebenaran itu padahal dia sudah tau. Memang benar-benar bodoh manusia yang seperti itu.
“Katakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah meskipun pahit rasanya”
Semoga kalian cepat sadar akan keberadaan Allah SWT sebelum terlambat. Kalau sudah terlambat itu salah sendiri. Karena kita sudah diberi otak untuk berfikir secara matang dan dewasa, kalau tidak digunakan itu salah sendiri kan? Itu alasannya mengapa Allah menghargai orang yang berilmu dan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
“Tuntutlah ilmu sampai kenegri Cina”
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa Allah adalah pencipta Alam semesta ini……
SATU-SATUNYA HANYALAH ALLAH TUHAN SEMESTA ALAM INI…….
Surga dan Neraka lah yang akan menjadi pertaruhan hidup baik bagi orang yang percaya akan zat-Nya maupun yang tidak percaya akan zat-Nya.
Karena iman itu harus 100%. Pilihan keimanan seseorang itu hanya 100% dan 0% saja. Tidak ada yang namanya iman 50% atau 30% atau 70%. Kalau 100% berarti dia beriman, sedangkan kalau 0% berarti dia adalah golongan yang tak beriman kepadanya.

ALLAH ITU ADA !!!

Suatu hari ada seorang anak kecil yang sedang bermain. Tiba-tiba datang orang kafir dan bertanya pada anak tersebut.
Kafir : “Agamamu apa nak?”
Anak : “Islam”.
Kafir : “Kamu percaya sama Allah ?”
Anak : “Percaya!!”
Kafir : (mengambil mainan anak kecil tersebut). Ini Apa? (sambil memperlihatkan mainannya).
Anak : “Mainan”.
Kafir : (menyembunyikan mainan anak itu)“Sekarang mana mainan mu?”
Anak : “Gak ada”
Kafir : “berarti Allah juga nggak ada dong?Kan gak kelihatan!Kenapa adik percaya sama Allah?”
Anak : “Iya..ya…Bapak punya otak nggak?”
Kafir : “Punya. Kenapa?”
Anak : “Otak bapak mana? Kok gak kelihatan ? Bapak Gak Punya otak dong? Kenapa bapak percaya kalau bapak punya otak ? Otaknya gak kelihatan juga kan??”
Kafir : “O..Iya..ya.. Ya Tuhan”
Anak : “Bapak agamanya apa?”
Kafir : “gak punya”
Anak : “Kenapa bapak bilang Ya Tuhan??Katanya gak punya tuhan. Bapak bohong ya!!”

Hikmah :
• Jangan membodohi anak kecil, mungkin kamu sendiri orang bodoh juga.
• Jangan menghancurkan aqidah islam kalau tidak ingin malu
• Orang kafir pun sebenarnya yakin terhadap suatu hal yang maha dahsyat, buktinya tadi orang kafir bilang “Ya Tuhan”. Kenapa mengadu sama tuhan jika tak punya agama? Kenapa bilang “Ya Tuhan”. Itulah refleks yang membuktikan bahwa secara tidak sadar mereka itu percaya adanya Tuhan, sesuatu yang maha dahsyat yang menciptakan segala-galanya. Namun mungkin karena terlalu gengsi sehingga dia malu mengakuinya dan bahkan tidak mau mengakui kalau sesuatu yang maha dahsyat itu adalah Allah SWT. Hahahahahaha ……

Masalah Trend Wanita Saat Ini

Pada zaman jahiliyah dulu wanita itu dipandang sebagai makhluk yang hina. Sampai-sampai orang pada zaman dahulu itu malu jika punya anak perempuan, kemudian anak tersebut akan disembunyi-sembunyikan, bahkan kalau perlu dibunuh atau dikubur secara hidup-hidup. Betapa kejamnya orang tersebut. Namun, hal tersebut tidak diberlakukan lagi sejak datangnya Islam. Wanita dianggap sebagai sosok makhluk yang mulia. Memang agama islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Sejak saat itu derajat wanita mulai terangkat. Tidak seperti yang terjadi seperti pada sebelum datangnya agama Islam.

Dalam agama Islam pun perempuan itu sangat dimuliakan, dilindungi, dijaga, dan kesuciannya pun diperhatikan. Perempuan adalah ibu, guru bagi anak-anaknya, dan juga orang yang paling dipercayai oleh suami. Namun perhatikan saja sekarang!!! Betapa mengerikannya wanita saat ini. Bagaimana sih mereka berdandan, bertingkah, dan bergaul saat ini. Baju yang seharusnya dipakai oleh adiknya yang masih TK sekarang dipakai oleh kakaknya yang sudah SMA. Memang sudah benar-benar kembali kezaman jahiliyah lagi. Tujuannya apa sih pakai baju kayak gituan?? Sudah jelaskan bajunya aja tidak muat lagi,  masih aja dipakai. Bahkan sampai tak peduli jika bagian yang harusnya menjadi aurat, tetapi malah diperlihatkan bahkan dengan bangga. Dengan model kebarat-baratan mereka dengan bangganya memperlihatkan aurat mereka.  Inilah kehancuran moral.

Lihatlah kue apem yang dijual di pasar-pasar!!tak ada penutupnya, tebuka, semua orang bisa mencolek-coleknya dan bebas untuk memegangnya tanpa ada larangan. Bahkan orang bisa mencicipinya sesuka hatinya. Umpamakan saja itu adalah wanita yang telah jauh dari kebudayaan muslimah, dan otaknya pun telah teracuni oleh sekularisme budaya orang-orang barat.

Kemudian lihatlah kue blackforest yang dijual ditoko-toko. Dijual dalam lemari kaca, tertutup dan terlindung dengan baik, harganya mahal, pembelinya biasanya adalah kalangan menengah keatas, bahkan orang hanya bisa melihatnya dari kejauhan, tidak bisa memegangnya, dan tidak bisa pula mencicipinya. Umpamakan itu adalah seorang wanita muslim yang sholeh dan berbudaya Islam. Pakai pakaian sesuai dengan syariat Islam.

Beda nggak?? Kue apem !! Blackforest!! Jauh kali bedanya!!

Itulah Islam,

Makanya Islam tidak akan membiarkan kaum wanita dalam penderitaan. Bisa saja penderitaan itu datang secara tidak langsung. Kembalilah kepada Islam kalau tidak ingin menderita.

Sesungguhnya semua yang telah menjadi ketetapan Allah itu pasti ada dasar, sebab, dan akibatnya. Maka jadilah orang yang selalu taat sama Allah. Sebenarnya hukum yang telah diberikan oleh Allah itu untuk kebaikan dirimu sendiri dan juga untuk menjagamu.