Hati-Hati Dengan Status Facebook dan Twitter Anda

Teknologi informasi kian berkembang dari waktu ke waktu. Social Networking telah menjadi sebuah kebutuhan yang tak terpisahkan dari pundak masyarakat. Berbagai Media Social Networking pun semakin berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat.  Facebook, twitter, Friendster, dan berbagai media lainnya turut menyemarakkan dunia maya seakan menjadi sebuah komunitas yang nyata.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ini membawa berjuta manfaat untuk umat. Kesempatan melihat dunia luas semakin terbuka tanpa harus melihat langsung  dunia nyata. Berteman dengan orang luar daerah, atau bahkan luar negri itu menjadi hal yang biasa. Wajar jika peminat Social Networking Media ini langsung banyak dan menjadi populer dengan begitu cepat. Konsep yang ditawarkan begitu menarik dan membuat orang lain mampu terhipnotis dalam rasa ketagihan.

Pengguna mungkin akan merasa puas dan senang saat menggunakan Social Networking Media ini. Namun, kepuasan tersebut seakan-akan menjadi kepuasan di kandang macan jika pengguna tidak mampu berhati-hati dengan apa yang dia kerjakan dengan media tersebut.

Contoh sederhananya adalah penggunaan status. Bisa jadi pengguna media social networking akan merasa puas ketika dia telah mengupdate status. Namun tahukah pengguna tersebut bahwa terkadang ada orang lain yang memanfaatkan status pengguna tersebut untuk melancarkan aksi tindak kejahatan. Mungkin dari sebuah analisa dan contoh kasus berikut dapat diambil hikmahnya:

  1. Ada sebuah keluarga sebut saja keluarga “A”  yang terdiri dari satu ayah, satu ibu, dan satu anak yang semuanya mempunyai akun facebook. Dalam suatu waktu mereka membuat status yang berisi apa yang saat ini mereka sedang kerjakan. Semisal seorang ayah mengupdate status : “On the way to the Office”. Anaknya mengupdate status : “Berangkat sekolah pagi-pagi, haduuh, malesnya”.  Sang ibu pun juga tak kalah gaul. Dia mengupdate status : “Lagi belanja dipasar buat keperluan masak-masak nanti siang :D”. Sekilas tidak akan terasa janggal pada status tersebut. Namun semuanya menjadi sebuah bencana ketika ada pihak lain yang memanfaatkannya. Misal ada pihak lain yang bisa kita sebut maling. Asumsikan bahwa si maling tau siapa saja anggota keluarga “A” dari akun facebook si anak yang di situ tertera siapa saja anggota-anggota keluarganya, dan relationship antara anak dengan keluarganya. Dari status si bapak, ibu dan anak tersebut, dengan saktinya maling meramalkan (menyimpulkan) bahwa rumah keluarga “A” sedang kosong (penghuninya sedang pergi semua). “Kejahatan terjadi karena ada kesempatan”. Dengan pepatah tersebut akhirnya maling pun memberanikan diri untuk merampok rumah keluarga “A” yang kebetulan saat itu tidak ada orangnya. Mungkin saja si maling tau alamatnya rumah keluarga “A” dari info page si anak, bapak, ataupun ibu yang memang sengaja menampilkan alamat rumahnya di info page facebooknya. Mungkin juga si maling memanglah orang yang mengenal keluarga “A”. Seandainya ternyata si anak update status : “Sepi nih… dirumah sendirian lagi”. Kemungkinan terburuknya si Anak bisa diculik atau bisa dibunuh.
  2. Ada seorang user facebook yang mengupdate status facebooknya menjadi dari “complicated” menjadi “single”. Kebetulan ada pihak lain yang mungkin belum pernah dikenal oleh user facebook tersebut, namun si pihak lain tersebut kebetulan sudah menjadi friend dengan user tersebut. Sebutlah user tersebut namanya X perempuan dan pihak lain tersebut bernama Y di facebooknya. Melihat status si X yang berubah, si Y langsung menanggapi dan memberi komentar  “pindah ke aku aja :D, kan udah putus…” dengan tone bercanda. Si X yang penasaran dan belum pernah bertemu dengan Y sebelumnya penasaran dengan si Y. Akhirnya si X mencari tau si Y dengan melihat info dan picture-picture si Y yang telah di unggahnya. Kebetulan si Y mengunggah foto-foto yang bisa dibilang standar orang ganteng dan si X pun terpesona dan tanpa pikir panjang si X langsung menerima bahwa picture-picture tersebut adalah picture asli milik si Y. Dengan serius, pada akhirnya si X menerima tawaran si Y meskipun dia belum pernah ketemuan sebelumnya. Akhirnya si Y mengajak si X ketemuan di suatu tempat.
    Disitulah awal mula bencana dimulai. Si X menerima ajakan si Y tanpa melihat seluk beluk si Y lebih detail terlebih dahulu. Yang ada di pikiran si X adalah wajah ganteng si Y saja. Bencana pun terjadi. Si X diculik di tempat, oleh si Y. Entah di si X di jadikan TKI atau di jual dan diambil organ dalamnya tubuhnya, atau kemungkinan lain yang mungkin saja terjadi.
  3. Suatu hari seorang user facebook dengan nama A mengupdate status : “Hari ini gw apes banget, si andre ngerjain gw terus-terusan”.  Kebetulan user facebook lain sebut saja si B muncul dan mengomentari si A : “trus lu cuman diem lu dikerjain kayak gitu sama si Andre? CEMEN LU?”.  Si A yang merasa harga dirinya terinjak-injak sebagai seorang laki-laki dan diperparah dengan provokasi si B akhirnya membuat sebuah keputusan untuk duel langsung dengan si Andre. Hal mungkin saja terjadi.

Itu lah sedikit contoh problematika status facebook anak masa kini berdasar analisa dan prakiraan. Bisa jadi ada pihak lain yang secara sengaja atau tidak sengaja memanfaatkan status facebook user lain sebagai media untuk melakukan cyber crime terselubung.

Bisa di ambil hikmah, berhati-hatilah dalam membuat status di social network media. Karena tak selamanya mengupdate status itu menguntungkan. Pilah-pilah manfaatnya dan kerugiannya. Gunakan untuk hal-hal yang penting saja.

Awas! Anak suka Nonton Sinetron? Bahaya…


“Penyebab hancurnya peradaban bangsa adalah perilaku buruk generasi muda yang sudah mengakar dan menancap dalam, lalu menjadi sebuah budaya”

Pada dasarnya sinetron merupakan singkatan dari kata “sinema” dan “elektronik”.  Dari dua kata ini saja kita sudah dapat mengartikan bahwa sinetron adalah sebuah sinema yang disiarkan melalui media elektronik. Acara seperti ini biasa di tayangkan melalui televisi.

Sinetron merupakan hiburan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Hal ini menjadi sebuah hal yang membudaya di penjuru masyarakat luas. Acap kali setiap orang yang punya televisi juga suka menonton sinetron.

Dalam sebuah penelitian Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah NTT Mutiara Mauboy mengatakan sebanyak 81% anak di provinsi kepulaun itu menghabiskan waktunya setiap hari menonton televisi bersegmen hiburan dan sinetron. Sebagai sampel data hal tersebut bukanlah sesuatu yang asing lagi.

Dengan tidak menafikkan fakta tersebut secara tak langsung, maka ada sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Dengan sampel berupa fakta tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar dari anak-anak bangsa telah terjangkit oleh VCS (Virus Cinta Sinetron). Virus yang mempunyai notabene sebagai media penghibur.

Lantas mengapa di sebut sebagai virus? Virus adalah parasit yang diam-diam namun mematikan. Tak lepas dari hal tersebut, jika di analogikan bahwa sinetron adalah virus, maka berarti bahwa sinetron itu mempunyai daya parasit yang sangat hebat. Dan yang perlu digaris bawahi bahwa pemikiran manusia lah sebagai inang yang akan ditempeli oleh parasit tersebut (sinetron).

Secara sadar ataupun tidak bangsa ini sedang dijajah pemikirannya. Dan yang lebih mengejutkan perlu diakui bahwa sinetron merupakan bentuk penjajahan pemikiran tersebut. Statement ini sangat realistis, sejalan dengan fakta linkungan yang terjadi di Negara Indonesia saat ini. Banyak perubahan pola hidup di era ini, terutama di kalangan pemuda. Perilaku dan norma positif di masyarakat zaman dahulu akan sangat berbeda jauh dengan zaman sekarang. Tata cara bergaul orang zaman dahulu lebih baik dari pada yang terjadi saat ini.

Perlu diakui bahwa fakta-fakta tentang perubahan dari zaman-kezaman ini tidak  lazim. Selazimnya adalah perubahan ke arah yang lebih baik, dengan meninggalkan keburukan. Namun faktanya adalah perubahan kearah yang lebih baik ada namun, perubahan kearah keburukan pun juga tak kalah dominan. Inilah bentuk penjajahan pemikiran yang kurang lebihnya berasal dari sinetron.

Cara berpakaian artis pun ditiru oleh anak-anak muda zaman sekarang. Padahal cara berpakaian itu tidak semuanya baik dan memenuhi norma positif yang berlaku, namun ditiru mentah-mentah dan dijadikan sebagai hal yang fashionable dan ngetrend. Akhirnya hal yang demikian lambat laun dianggap sebagai sebuah kewajaran. Dengan demikian, terjadilah degradasi moral di tiap zaman dari hasil penjajahan pemikiran tersebut, meskipun sedikit demi sedikit dan tak begitu frontal. Pada akhirnya tak hanya cara berpakaian saja yang ditirukan, namun pola hidup artis juga mereka tirukan. Secara tidak sadar, budaya tersebut merupakan budaya barat yang secara kearifan lokal, tingkat nilai kepositifannya jauh dibawah kearifan lokal yang sebenarnya ada di Indonesia. Secara logis dapat di perkirakan dengan kondisi seperti ini tak lama lagi budaya Indonesia akan benar-benar sama dengan budaya barat.

Bukti dari perubahan-perubahan perilaku masyarakat terutama dikalangan pemuda adalah sudah maraknya free sex. Jika dibandingkan dengan pemuda zaman dahulu, maka persentase free sex itu akan terlihat jauh. Perilaku free sex mengembang di Indonesia dengan persentase yang terus menaik dari tahun ke tahun.

Kapan kah penjajahan pemikiran tersebut mulai terjadi? Secara simpel dan sederhana bisa dikatakan bahwa penjajahan itu dimulai sejak anak-anak masih berusia dini. Ketika masih kanak-kanak, seseorang akan mudah di tempeli dengan kebudayaan-kebudayaan yang bernotabene aman, namun memiliki makna terselubung. Anak-anak akan lebih mudah diracuni pemikirannya sehingga pemikiran tersebut menjadi sebuah cara pandang (paradigma) yang wajar tanpa membedakan itu baik atau buruk. Pada akhirnya cara pandang tersebut akan membawa seorang anak kepada sebuah kebiasaan yang dianggapnya sebagai suatu kebiasaan yang wajar tanpa peduli seperti apa pandangan orang lain terhadap hal tersebut. Kebiasaan tersebut akan menjadi budaya apabila seluruh orang disekitarnya juga memiliki sebuah pemikiran yang sama secara kontekstual dan mendukung kebiasaan tersebut. Hal ini akan menjadi sebuah awal mula infiltrasi budaya lain ke dalam budaya lokal. Lambat laun proses infiltrasi tersebut akan menyebar dan mewabah jika tidak segera dilakukan penanganan.

Dari manakah awal mula munculnya pemikiran-pemikiran yang bertolak belakang dengan kearifan lokal budaya di Indonesia? Melihat kondisi-kondisi tersebut akan dapat disimpulkan bahwa awal mulanya adalah dari sinetron. Perhatikan saja konten sinetron-sinetron di Indonesia saat ini. Sama sekali tidak ada yang berbau pendidikan. Budaya dan pola hidup yang ditawarkan sinetron juga buruk dan lebay. Akhirnya pemirsa sinetron bersangkutan juga ikut-ikutan lebay. Bisa jadi mulai dari cara bicara, berjalan, berpakaian, dan hal-hal lainnya akan sangat berefek di masyarakat luas.

Untuk mencegah hal ini terjadi perlu sebuah tindak lanjut dan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat. Apabila hal seperti ini dibiarkan, budaya Indonesia lama-lama akan hilang dari peradaban.

Ingat lah bahwa anak-anak adalah penerus generasi dimasa yang akan datang. Perlu pendidikan yang benar dan matang. Terlebih lagi bahwa ada fakta yang menunjukkan, keteladanan merupakan faktor utama pembentukan kepribadian anak-anak. Jika teladannya sudah salah, maka kepribadiannya juga akan salah. Jika teladannya tokoh sinetron, maka kedepan jangan salahkan siapapun jika tokoh sinetron tersebut menjadi role model (peran model) dan contoh anak tersebut dalam berperilaku dari berbagai aspeknya. Dan yang perlu diperhatikan adalah jika hal tersebut terlanjur menjadi kebiasaan, maka akan sangat sulit mengubahnya, karena kebiasaan itu berasal dari pemikiran yang sudah terlanjur mengakar di hati dan pikirannya. Sama halnya dengan pohon beringin yang akan sulit di cabut karena akarnya sudah menancap dalam dan bercabang-cabang. Berikanlah teladan yang baik kepada calon-calon penggenggam masa depan bangsa.

Awas bahaya berlarut-larut melihat sinetron!!!…….

Ma’rifatullah

Manusia diberikan kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya. Manusia deberikan kelebihan berupa :
1. Panca Indra
2. Akal dan Hati
3. Hidayah (ilmu dan amal)
Itu semua adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia. Semua itu tidak lain adalah agar kita lebih mengenal dan mengetahui kebesaran-Nya. Kelebihan-kelebihan itu ada fungsinya sendiri-sendiri.
• Panca indera
Mengapa sih kita diberikan Panca Indra? Coba bayangkan saja tanpa panca indra, anda tidak bisa melihat, mencium, merasakan, meraba, dan mendengar. Betapa tersiksanya jika kita tidak diberikan hal tersebut. Nah.. Itu tadi bukan merupakan jawaban mengapa kita diberikan panca Indra. Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah agar kita lebih bisa mengenal lebih dekat dan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Misalnya saja kita bisa melihat betapa megahnya langit, gunung, bentangan luas lautan dan daratan, fenomena luar angkasa, itu semua menjadikan bukti bagi kita bahwa Allah itu ada dan Dial ah yang telah menciptakan seluruh semesta ini. Namun itu saja belum cukup. Maka kita diberikan Akal oleh Allah SWT.
• Akal dan Hati
Nah, dengan tidak cukupnya kita berikan panca indera itu maka Allah memberikan kita kelebihan lain yang besar. Apakah itu? Itulah Akal. Apa sih alasan Allah memberikan kita akal? Jelas supaya kita berfikir. Agar kita berfikir dengan pikiran kita. Agar kita berfikir betapa Allah itu Maha Kuasa atas segala-galanya. Betapa megahnya ciptaan-Nya. Betapa sempurna ciptaan-Nya. Dan manusia itu juga diberikan Hati agar kita bisa mengolah dan membedakan sesuatu apakah itu baik dan buruk. Apakah itu pantas atau tidak. Apakah itu benar atau salah. Sehingga manusia bisa beriman dan bertaqwa atas Nya. Agar berfikir dan mengimani dengan Hati bahwa Allah itulah penguasa alam semesta yang telah menunjukkan kebesaran-Nya kepada kita. Namun hal tersebut tidak lah cukup. Maka Allah itu memberikan kita Hidayah.
• Hidayah
Agar manusia bisa lebih mengenal kepada-Nya maka Allah memberikan Hidayah kepada manusia. Hidayah itu terdiri dari Ilmu dan Amal. Alasan lain mengapa kita diberikan akal adalah agar kita bisa menimba Ilmu. Apa sih fungsi dari Ilmu itu sendiri? Besar sekali manfaat ilmu ini. Inilah yang paling menjadi utama. Karena dengan Ilmu ini kita bisa melihat dengan wawasan yang luas tentang kebenaran-kebenaran yang sesungguhnya dan kebenaran bahwa sesungguhnya Allah itulah sang pencipta yang maha Kuasa dan Bijaksana. Manusia bisa membayangkan bagaimana alam semesta ini tercipta oleh-Nya. Mungkin ada yang mengatakan dengan teori bigbang, dan teori-teori lainnya. Manusia juga bisa mengetahui bagaimana terciptanya manusia mulai dari sebuah sel telur dan sel sperma sehingga menjadi satu kesatuan yang kompleks hingga terbentuknya janin, kemudian Allah tiupkan ruh kedalamnya, kemudian menjadi bayi, berkembang lagi menjadi anak-anak, berkembang lagi menjadi remaja, menjadi dewasa, kemudian menjadi tua. Sehingga Dial ah yang menunjukkan kebesaran itu kepada manusia, sehingga manusia bisa menyadari bahwa dirinya itu kecil di hadapan-Nya. Sehingga segala ilmu yang didapat itu bisa direalisasikan. Agar perintah-Nya itu bisa dilaksanakan, maka Allah menyuruh kita untuk mengAmalkan apa yang di perintahkan-Nya. Dan amal itulah yang akan menuntun kita nanti untuk berkelana di akhirat, dan tergantung seberapa besar amal yang telah kita lakukan. Dan tergantung juga pada amalan apa yang kita lakukan selama ini, apakah itu baik ataupun itu buruk. Hal itu lah yang akan dijadikan pertimbangan di Akhirat nanti.
Nah… Dari semua kesempurnaan yang telah Allah berikan kepada manusia itu maka, wajib bagi manusia untuk membayarnya dengan harga yang sangat mahal. Harga yang pantas untuk membayar itu semua adalah kembali kepada Ma’rifatullah. Itulah yang pantas bagi manusia untuk dilakukan. Karena manusia itu hidup didunia dengan fungsi vertical dan horizontal, yaitu adalah sebagai hamba Allah dan sebagai khalilfah. Jadi sudah semestinya bagi kita umat manusia untuk menyembah kepada-Nya.