Resensi : SIRAH NABAWIYAH

Pengarang : Syaikh Shafiyyur Rahman Al Mubarakfury

Penerjemah : Kathur Suhardi

Cetakan : Kesatu, Agustus 1997

Tebal : 583 halaman

Penerbit : PUSTAKA AL KAUTSAR

E-mail : kautsar@centrin.net.idredaksi@kautsar.co.id

Sebagai umat Islam tentu seharusnya punya semangat dan daya juang yang tinggi. Namun terkadang sebagai umat Islam banyak orang-orang yang hanya mengenal saja bahkan tanpa mengetahui asal-usul (sejarah), atau lebih parahnya tidak mengenal sama sekali dan hanya ikut-ikutan Islam. Hal itu kadang-kadang menjadikan seseorang tak mempunyai semangat ke Islaman yang kuat. Sebagai seorang Islam maka haruslah mengetahui dan mengetahui seluk-beluknya.

Selain itu sebagai seorang muslim seharusnya bisa belajar untuk mencintai Nabi Muhammad SAW yang akan dinantikan syfa’atnya di akhirat nanti. Oleh karena itu sebagai seorang muslim maka perlu mengenal Nabi sekaligus Rasulnya agar bisa mencintai dan setidaknya tahu tentang Nabi Muhammad SAW. Bagaimana mencintai jika tidak mengenali?

Maka dari buku “Sirah Nabawiyah” lah akan ditemukan hal-hal tersebut. Salah satunya adalah karangan Syaikh Al Mubarakfury. Kitab (Sirah Nabawiyah) karangan beliau ini merupakan salah satu kitab yang berhasil memenangkan kompetisi penulisan sejarah Islam dan keluar sebagai pemenang utama (juara pertama). Di dalam kitab Sirah Nabawiyah ini dijelaskan berdirinya peradaban Islam mulai dari keadaan suku quraisy di awal sebelum peradaban islam, kemudian asal mula nasab Nabi Muhammad, hingga Nabi lahir sampai Nabi Muhammad meninggalkan dunia. Dalam buku ini juga disertakan bagaimana sejarah berdirinya Islam dan bagaimana Nabi Muhammad dan para sahabat memperjuangkannya, bahkan sampai titik darah penghabisan. Dijelasakan juga bagaimana cara Nabi Muhammad SAW tahun dan secara sembunyi-sembunyi dan pasti hingga akhirnya sampai beliau hijrah ke Madinah dan membangun pemerintahan Islam yang kuat hingga akhirnya beliau kembali ke Makkah lagi dengan kemenangan Islam dan berhasil merebut kembali Makkah dari tangan suku Quraisy, sampai beliau menunaikan Haji Wada’, dan hingga akhirnya sampai menjelang detik-detik kepergian sang Nabi. Di dalam kitab ini juga dijelaskan berbagai macam pertempuran yang telah dilewati oleh Nabi dan para Syuhada’ di medan perang dan kegigihan para Syuhada’ untuk melindungi Nabi dan Agamanya.

Kelebihan dari Kitab ini adalah bahasa yang digunakan tidak rumit (untuk yang terjemahan), kemudian dicantumkan referensi-referensi yang memperkuat bukti kapan tepatnya suatu kejadian itu terjadi. Kitab ini juga mencantumkan sumber-sumber buku sebagai rujukan sehingga tidak perlu repot jika ingin mencari kebenaran dari referensi yang digunakan oleh kitab ini. Dari segi harga, kitab ini bisa dipandang ekonomis untuk sebuah ilmu dan kitab yang sangat tebal ini. Harganya sekitar Rp 56.000,00.

Kekurangan dari buku ini hampir tak terlihat sama sekali. Semuanya cukup clear. Setiap kejadian yang ada diceritakan dengan hampir secara lengkap dan detail. Mulai dari perang, pencegatan/isolasi daerah dagang kepada kaum Quraisy, hingga beberapa perang yang batal dan tak terjadi. Meskipun terlihat cukup clear, namun ketika pembaca melihat ke buku sejarah Islam selain kitab ini maka akan terlihat sedikitnya ada beberapa hal yang kurang dalam buku ini. Seperti kurang sedikit lengkap dalam beberapa kejadian. Namun InsyaAllah hal itu sudah tertutupi dengan bahasa karangan yang sangat bagus dan berkualitas, sehingga menimbulkan kesan puas untuk para pembaca.

Itulah yang sekiranya dapat disampaikan dalam meresensi kitab ini. Agar lebih jelas, disarankan kepada para pembaca untuk membaca kitab ini secara langsung.

Resensi : Zero to Hero

Judul : “ZERO to HERO”

Penulis : Solihin Abu Izzudin

Penerbit : Pro-U media

Tahun : Februari 2006

Halaman : 300 halaman.

Email penerbit : proumedia@gmail.com

Buku ini merupakan salah satu buku motivator yang sangat bagus. Dengan subtitle “Mendahsyatkan Pribadi Biasa Menjadi Pribadi Luar Biasa”, buku ini lebih mengundang banyak peminat/pembaca buku untuk membaca buku ini. Buku ini memberikan motivasi untuk menggali potensi yang ada dalam diri seseorang, dengan memberikan contoh-contoh teladan yang ada di zaman Rasulullah SAW. Dari segi bahasanya, bahasa yang digunakan dalam buku ini lebih ke bahasa gaul anak remaja zaman sekarang ini. Sehingga menambah ketertarikan dan membuat orang ketagihan untuk membaca buku. Buku ini terkesan lebih menarik dengan adanya bait-bait puisi ataupun pantun yang ada di dalamnya.  Misalnya seperti ini :

Gunung kan kudaki

Lautan kan kusebrangi

Sawah-sawah kucangkuli

Lapangan pun kan kusapu tiap hari

Asal sukses dapat kuraih

Dalam buku ini kita sebagai pembaca lebih ditekankan untuk meneladani para tokoh-tokoh Islam yang ada dalam buku tersebut seperti seorang Imam Syafi’I yang dulu menjadi mufti kecil di usianya yang masih kecil, dan juga ditekankan bagi kita untuk dapat memanfaatkan momentum-momentum , waktu, dan massa yang ada dengan sebaik mungkin tanpa harus mensia-siakan waktunya.

Kelebihan buku ini jika dipandang dari sudut harga termasuk dalam kategori murah. Untuk buku setebal 300 halaman kita hanya perlu merogoh kantong dengan uang kira-kira kurang dari 30.000 rupiah. (less than/  harga buku < 30.000).

Namun, selain kelebihan buku ini juga memiliki kekurangan. Misalnya seperti banyaknya pengulangan beberapa hal yang pernah disampaikan sebelumnya. Tapi hal ini juga bisa di pandang sebagai kelebihan. Mungkin penulis bermaksud untuk menekankan bukunya pada hal yang diulang-ulang tersebut. “Belilah dan selamat membaca, agar kamu lebih mengetahuinya, gak akan nyesel kok, dapet ilmu dapet tau, dapet derajat di sisi-Nya”.